Halaman

TIPS MENGHADAPI UJIAN AKHIR SEMESTER OLEH SMA HIDAYATUS SALAM LOWAYU

Posted by : Ekstra Jurnalistik SMA Hidayatus Salam Lowayu

  

Oleh: Moh. Atho'illah, S.Pd

Waka Kurikulum Tapel 2014-2015



Ujian Akhir Semester, sebuah tahapan perjalanan yang harus dilewati oleh setiap siswa dalam masa studinya di Sekolah.  Berbagai reaksipun muncul saat menjelang ujian akhir semester ini. Ada yang dihadapi dengan kegelisahan memikirkan apakah dia bisa menjalaninya dengan baik ataukah tidak. Ada yang merespon biasa-biasa saja dengan kondisi ini karena menganggap bahwa UAS merupakan sesuatu yang tidak telalu istimewa toh setiap semester kita selalu berjumpa dengan itu. Ada pula yang senang menjelang ujian. Terlepas dari  alasan-alasan tersebut, sebagai seorang siswa mulim yang baik harus menunjukkan kesungguhan (jiddiyah) dalam mempersiapkannya. William Shakespeare pernah berkata “Barangsiapa naik panggung tanpa persiapan, ia akan turun panggung dengan kehinaan” ini menandakan bahwa persiapan menjadi sesuatu yang sangat penting. Pada dasarnya kegelisahan tersebut muncul dikarenakan aktivitas belajar tersebut tidak dilakukan setiap hari, siswa cenderung hanya belajar disaat akan menghadapi ujian atau ulangan saja, kebiasaan tersebut lebih akrap kita kenal dengan istilah SKS (sistem kebut semalam). Intinya andaikan aktivitas belajar tersebut selalu kita lakukan setiap hari maka kegelisahan saat akan menghadapi ujian tidak akan muncul.
Berikut ini ada beberapa tips yang bisa kita terapkan dalam menghadapi ujian baik sebelum ujian mapun saat ujian, agar mendapatkan hasil maksimal. Akan tetapi, belum tentu tips ini bisa sesuai dengan kita karena masing – masing mempunyai gaya belajar dan karakter tersendiri.

Tips Pra Ujian
1. Lengkapi bahan ujian
Hal yang pertama kali yang harus kita lakukan adalah melengkapi bahan-bahan Sekolah untuk dipelajari dalam rangka persiapan ujian jauh-jauh hari dari pelaksanaan ujian. Dari mulai bahan-bahan yang diberikan guru seperti slide powerpoint dan catatan-catatan materi saat mendengarkan penyampaian materi dari guru.
2. Sesuaikan metode belajar terhadap waktu yang tersedia dan gunakan kaidah terbalik.
Kadang kala metode belajar kitapun harus disesuaikan dengan waktu yang tersedia. Untuk ujian Akhir Semester atau Ujian Tengah Semester biasanya diinformasikan sejak jauh-jauh hari. Tapi untuk kuis mata Sekolah tertentu, kadang kala diinformasikan secara mendadak bahkan tidak diberitahukan sama sekali.
Apabila waktu menjelang ujian cukup banyak, maka kita bisa mempersiapkannya secara maksimal. Dan salah satu tips yang bisa kita terapkan adalah menggunakan kaidah terbalik (Apa itu?). Misalkan kita mengalokasikan waktu selama sepekan saat minggu tenang (apa minggu tegang?) untuk mempersiapkan ujian selama sepekan juga. Maka hari senin di minggu tenang kita gunakan untuk ujian hari sabtu, selasa untuk hari jum’at dan seterusnya hingga ujian hari senin kita persiapkan di sabtu/ahadnya. Apabila hal ini dilakukan maka untuk persiapan ujian hari senin kita tidak akan double.
Harapannya, metode belajar SKS (Sistem Kebut Semalam) atau bahkan SKSS(Sistem Kebut setelah Subuh) bisa mulai kita tinggalkan, kecuali untuk ujian yang infonya diberikan secara mendadak maka kadang kala metode ini di summon kembali.
3. H-tertentu = konsep dan kerjakan soal, H-1 = belajar soal
Beberapa pekan sebelum pekan ujian, kita gunakan untuk belajar konsep secara matang serta digunakan untuk mengerjakan soal-soal yang ada baik soal ujian tahun kemarin, tugas-tugas atau yang lainnya. Sedangkan pada saat di pekan ujiannya saat malamnya atau saat besoknya ujian, kita gunakan untuk mempelajari ulang soal-soal yang sudah kita kerjakan sebelumnya. Agar saat ujian kita tidak mengalami kelelahan.
4. Bedakan metode belajar hafalan dan hitungan
Antara teknik belajar untuk ujian hitungan dan hafalan harus dibedakan jangan disamaratakan. Untuk ujian hitungan yang harus diperbanyak adalah latihan soal-soal. Jangan mengandalkan membaca soal jawab saja, karena bisa jadi pada saat kita membacanya faham tapi saat diaplikasikan saat ujian kita akan menjadi lupa. Dengan sering mengerjakan soal-soal hitungan maka kita akan terbiasa atau terotomatisasi dalam mengerjakan soal-soal yang serupa.
Beda saat kita akan menghadapi ujian hafalan atau konsep maka metode yang bisa kita terapkan adalah dengan sistem baca, fahami, seleksi dan hapalkan. Maksudnya untuk awalan kita baca bahan ujian kita misalnya buku pegangan belajar atau handout dari guru sekali secara total sambil berusaha untuk memahaminya. Selanjutanya kita baca ulang sekaligus menandai informasi yang kita anggap penting. Setelah itu kita tinggal baca dan hafalkan yang kita tandai tadi saja.
5. Belajar kelompok
Belajar kelompok cukup efektif untuk mengakselerasi pemahaman kita. Terutama untuk siswa yang mempunyai gaya belajar Auditori. Dalam diskusi akan terjadi sharing knowledge, karena kadang kala tingkat penerimaan kita saat Sekolah atau belajar mandiri bervariasi.
6. Sering mengulang-ulang
Terakhir  adalah kita harus sering mengulang-ngulang apa yang kita pelajari, baik untuk hafalan maupun latihan soal hitungan

Saat Hari-H
1. Persiapkan alat tulis seperlunya dan jangan lupa bawa jam tangan
Dengan kita mempersiapkan alat tulis dengan lengkap atau seperlunya, maka kita ekan lebih efekti dalam mengerjakan tidak meminjam kanan kiri. Selain itu kita tidak akan mengganggu  peserta ujian lain.
Kemudian jangan lupa membawa alat penunjuk waktu (jam tangan) apabila ternyata dalam ruangan tempat kita ujian tidak disediakan jam dinding. Hal ini penting untuk membuat estimasi waktu dalam pengerjaannya.
2. Datang min 30 menit sebelum ujian
Dengan datang  beberapa menit sebelum ujian, maka kita akan mempunyai waktu untuk menyiapkan mental atau psikologis kita supaya lebih siap. Lain ceritanya kalau kita telat, selain waktu kita berkurang maka mental kita mengalami shock sesaat. Bisa jadi kita tidak akan bisa berkonsentrasi secara penuh untuk mengerjakan soal ujian.
3. Jangan Takut Jujur
“Menyontek itu sudah budaya kita pak”, kata salah satu murid saya yang terjangkit virus nyontek stadium akut. Padahal guru loh sudah tahu tingkat kemampuan masing-masing siswanya, jadi jika ada siswa yang mendadak bisa mendapatkan nilai bagus maka yakinlah….guru tersebut tidak akan mudah percaya begitu saja, dan lagi pula teman yang kita contek juga belum tentu benar jawabannya.
Bukakah hakikat dari ujian adalah cara untuk mengevaluasi dan mengukur kemampuan kita. Coba renungkan, pernakah pelaku kejahatan akan bangga dengan kejahatan yang dilakukannya tentu tidak, justru penjahat akan hidup dalam kegelisahan karena harus menutupi kejahatnnya. Sama halnya dengan mencontek, ketika kalian mencontek dan kalian mendapatkan nilai tinggi, nurani kalian sebenarnya tidak akan merasakan bangga sedikitpun, namun jika kita bisa lulus dengan usaha sendiri walaupun hanya dengan nilai yang “Ngepres” maka rasa bangga itu akan muncul dan kepuasan akan kita peroleh.
4. Berdoa sebelum dan Sesudah
Jangan lupa untuk membiasakan diri berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar ujian kita diberikan kemudahan serta diberikan hasil yang terbaik.
Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (Al Mu’min : 60)
5. Posisi menentukan prestasi
Sebelumnya perlu dipahami dulu bahwa istilah posisi menentukan prestasi jangan diartikan kita harus dekat dengan siswa yang pintar sehingga kita bisa mencontek jawaban darinya “iku ngono duso rek!!!”. Saya lebih sepakat memaknai istilah ini seperti berikut, saat ujian usahakan agar kita bisa duduk di depan jangan di belakang. Dengan kita duduk di depan kita akan mendapatkan dua keuntungan. Pertama, peluang kita untuk menyontek akan sangat kecil. Kedua, kita akan lebih fokus atau tenang ketika ujian karena kita tidak melihat kondisi teman-teman kita yang di belakang. Kadang kala pada saat melihat temen kita ada yang curang atau lebih duluan selesai akan menggau konsentrasi kita. Oleh karena itu sangat penting untuk duduk paling depan kecuali untuk ujian yang tempat duduknya sudah ditetapkan.
6. Ikuti petunjuk Guru
Kita harus cermat terhadap petunjuk ujian. Karena kadang kala, guru memberikan petunjuk ujian yang aneh-aneh dan seandainya kita tidak mengikutinya ujian kita akan digugurkan. Contohnya di SMA Hidayatus Salam pengoreksian lembar jawaban dilakukan menggunakan Scanner sehingga ada beberapa aturan yang harus benar-benar dipahami siswa terkait cara pengisian lembar jawaban tersebut, seperti ; mengisi kode soal, menggunakan pensil khusus (2B), menghitamkan arsiran jawaban, dll.
7. Kerjakan  yang lebih mudah dan semampunya
Kerjakan soal-soal diberikan dari yang paling mudah atau paling kita bisa agar waktunya bisa efektif. Kadang kala waktu kita habis saat kita memikirkan satu soal susah yang tidak kunjung mendapatkan jawabannya. Tidak perlu memaksakan menjawabnya apabila kita tidak bisa mengerjakannya. Dan jangan membuat jawaban yang aneh-aneh.
Alkisah ada siswa yang tidak bisa mengerjakan, kemudian menulis dalam lembar jawabannya “hanya Allah yang bisa mengerjakan soal ini”. Lalu sang gurupun menuliskan dalam lembar jawaban yang sudah diperiksanya, “Kalau gitu Allah dapat A, anda dapat E”. (hehehe). Ada juga yang menuliskan dalam lembar jawabannya kata-kata memelas. Misalnya “Pak saya sudah belajar tapi mohon maaf kok masih belum bisa jawab, pliss jangan kasih nilai yang jelek-jelek amat pak” (hehehe.. nyang-nyangan koyok nang pasar wae)

Saat Selesai Ujian
1. Bersyukurlah terhadap hasil          
Saat ujian sudah selesai dan hasilnya sudah keluar. Maka kita harus memberikan respon yang positif. Saat nilainya sesuai atau bahkan lebih dari yang diharapkan, maka bersyukurlah karena dalam surat Ibrahim ayat 7 Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Jika kamu bersyukur akan nikmat yang Aku berikan kepadamu, niscaya akan Aku tambah nikmat tersebut kepadamu, namun jika kamu kufur akan nikmat-Ku, ingatlah bahwa azab-Ku sangat pedih”.(QS Ibrahim :7)
Saat hasil tidak sesuai dengan harapan kita bersabarlah, karena bisa jadi Allah Subhanahu Wa Ta’ala mempunyai rencana yang lebih baik. Misalnya agar kita belajar lebih keras lagi dan lain-lain. Wallahu’alam.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah SWT mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui”. (QS. Al Baqarah : 216)
2. Lakukan Evaluasi
Dari hasil yang ada kita lakukan evaluasi terhadap teknik belajar kita agar untuk ujian selanjutnya bisa lebih baik lagi.
Itulah beberapa tips dari saya dalam mempersiapkan Ujian terutama UAS. Semoga bermanfaat dan yang paling penting adalah ikhlasunniyat (ikhlaskan niat kita) dalam menghadapi ujian tersebut.. BrrrSemangat..!
Wallahu’alam bishowab..
Dari hasil yang ada kita lakukan evaluasi terhadap teknik belajar kita agar untuk ujian selanjutnya bisa lebih baik lagi.
Itulah beberapa tips dari saya dalam mempersiapkan Ujian terutama UAS. Yang paling penting adalah ikhlasunniyat (ikhlaskan niat kita) dalam menghadapi ujian tersebut, terus bersemangatlah Siswa-Siswi SMA Hidayatus Salam, jangan takut dan jangan bersedih sesungguhnya Allah SWT bersama kita.

Wallahu’alam bishowab..
 
 Semoga Bermanfa'at, Amin!



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments